
SEBAIKNYA jangan terkecoh dengan mengasosiasikan judul The Woman in Black dengan aksi para agen CIA membasmi alien dalam Men in Black.
Terlebih setelah mengetahui aktor utamanya adalah Daniel Radcliffe, tak perlu buru-buru mengaitkannya dengan sesuatu yang lucu ataupun berbau fantasi.
The Woman in Black, dirilis di Inggris pada Februari 2012 dan akan tayang di layar bioskop-bioskop di Tanah Air pertengahan Maret ini, adalah 100% film bergenre horor yang mengambil latar di suatu pedesaan terpencil Inggris pada awal-awal era revolusi industri.
Dibuka dengan shocking scene saat tiga anak perempuan bunuh diri dengan meloncat bersama-sama dari jendela loteng tanpa diketahui penyebabnya, lalu beralih ke sosok pria yang sedang bercukur di sebuah kamar.
Pria itu adalah Arthur Kipps (Radcliffe) pengacara muda yang masih dibebani kenangan istrinya, Stella Kipps (Sophie Stucky), yang meninggal setelah melahirkan putra mereka, Joseph (Misha Handley) yang dikisahkan berusia empat tahun.
Pengacara berstatus duda itu ditugaskan atasannya untuk mengurus dokumen warisan yang ditinggalkan seorang janda tua di sebuah desa terpencil.
Dibayang-bayangi kehadiran istrinya yang masih terasa dan rasa berat untuk meninggalkan putranya, Arthur pergi ke desa itu.
Di sana, ia harus menyelidiki dokumen-dokumen itu di rumah tua yang ditinggalkan si janda tua, ditolak oleh mayoritas warga desa dan menemukan kejanggalan-kejanggalan, bahkan Arthur mendapat semacam penglihatan tentang sebuah peristiwa.
Kejadian-kejadian ganjil mulai terjadi di desa sekembalinya Arthur dari rumah yang dijuluki Eel Marsh Houseitu. Seorang anak perempuan meninggal tepat saat Arthur ingin menolongnya dan ada bayangan hitam di ujung ruangan setelah itu meninggal.
Anak perempuan lain memutuskan membakar diri tak lama setelah Arthur kembali lagi ke desa setelah mengunjungi Eel Marsh House dan lagi-lagi sosok hitam itu berdiri di belakang anak yang bunuh diri.
Apa atau siapa bayangan itu? Apa hubungannya dengan kematian anak-anak ini? Pertanyaan-pertanyaan itu memenuhi kepala Arthur.
Saat dia memutuskan bermalam di rumah tua itu, Arthur mengalami berbagai kejadian mengerikan dan menemukan surat-surat yang menuntunnya ke arah jawaban dari pertanyaan-pertanyaan itu.
Ketegangan berlangsung dari awal hingga menit ke-45 saat film arahan Sutradara Inggris James Watkinsyang juga pernah menyutradari tiga film horor lain yakni The Descent 2 (2009), Eden Lake (2008), Little Eye(2002) itu berakhir.
Namun, ada pula dialog yang menimbulkan persepsi bahwa The Woman in Black bukan film hantu, saat Sam Daily (Ciaran Hinds), salah satu warga desa yang mendukung Arthur, mengatakan, “Jika kita percaya pada takhayul, lalu apa yang akan terjadi?"
Meskipun demikian, Arthur bersikukuh bahwa ada yang tidak beres dengan desa dan Eel Marsh Houseyang ketika air pasang tiba, jalan menuju ke sana tak bisa dilalui. (foto: peneroka.com) (Azi Fitriyanti/Antara/yus)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar